Sabtu, 30 Oktober 2010

Senandung Anak Pejuang



Lagu “Senandung Anak Pejuang”
Artis “Adikku Sayang”

Pada Kemanisan Sekuntum Senyuman
Ada Kelunakan Tutur Perkataan
Agar Terlukis Warna Kerinduan
Terkenang Ayah Jauh Di Rantauan

Ayah Selalu Tiada Disisi
Tinggalkan Ibu Menjaga Kami
Terkadang Tiada Khabar Berita
Namun Ibu Tak Pernah Berduka

Sesekali Hati Rasa Cemburu
Melihat Teman Semuanya Berayah
Bermanja Bermesra Kasih Berpadu
Hidup Gembira Tiada Gundah

Tidak Tertahan Menanggung Rasa
Kepada Ibu Segera Bertanya
KemAnakah Ayah Sekalian Lama
Hingga Kini Belum Menjelma

Ibu Tersenyum Di Dalam Sayu
Senyumnya Tawar Tiada Indah
Mungkin Batinnya Berlagu Sendu
Bila Anak Rindukan Ayah

Tiada Memujuk Ibu Berperi
Gugurnya Rambut Menyusun Kata
Ayah Pergi Menabur Bakti
Membela Agama Nusa dan Bangsa

Album Zikir fikir

Jumat, 29 Oktober 2010

Abu Bakar Ash Shidiq

OK, saya mulai dari Biografi singkat Abu Bakar Ash Shiddiq,

Siapa yang tak mengenal Abu Bakar Ash-Shiddiq radiallahuanhu, seorang khalifah besar pengganti Rasulullah, manusia paling mulia dari umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Bukan hanya kaum muslimin yang mengenalnya, bahkan orang-orang kafir pun mengenalnya. Panglima besar yang berhasil menundukkan kekuatan dan kecongkakan negara super power Romawi. Dialah Abdullah bin ‘Utsman bin ‘Amir bin Ka’ab bin Sa’d bin Taim bin Murrah bin Ka’ab bin Luai yang lebih dikenal dengan sebutan Abu Bakar Ash-Shiddiq radiallahuanhu.

Ibunya menjelaskan, suatu saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melihat Abu Bakar lalu menjulukinya ‘atiiqullah minan nar, orang yang dibebaskan Allah dari api neraka. Ibunya bernama Ummul Khair As-Sahmi binti Shakhr bin ‘Amir, wafat dalam keadaan memeluk Islam.

Keagungan dan kemuliaan Abu Bakar bukan karena ketampanan dan kegagahannya, akan tetapi karena keimanan yang kokoh di hati yang membuahkan pembenaran terhadap semua apa yang dikabarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Secara fisik ia seorang yang berbadan kurus, berdahi menonjol, berpundak sempit, berwajah cekung dan pinggang kecil.

Di saat semua orang meragukan dan mendustakan apa yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sampaikan, dia seorang diri membenarkannya. Ia rela merobek habis robekan demi robekan bajunya untuk menyumbat setiap lubang yang ada di dalam gua di malam hari karena takut binatang penyengat yang bersembunyi di dalamnya keluar mengganggu Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam ketika orang-orang musyrik mengepung keduanya. Pagi harinya, Rasulullah menanyakan di mana pakaiannya. Setelah tahu apa yang terjadi, Rasulullah mendoakannya menjadi orang yang mempunyai derajat tinggi di jannah.

Ia memiliki beberapa anak. Dari perkawinan dengan Qutaibah dihasilkan Abdullah yang ikut perang di Thaif dan Asma’, istri Az-Zubair. Qutaibah kemudian dicerai dan wafat pada usia 100 tahun. Perkawinannya dengan Ummu Ruman melahirkan ‘Aisyah x (istri Rasulullah) dan Abdurrahman. Sebelum masuk Islam, Abdurrahman masuk dalam barisan kaum musyrikin yang memerangi Rasulullah. Namun dalam perang Badr ia baru masuk Islam.

Dari istrinya yang lain yang bernama Asma’ binti ‘Umais melahirkan Muhammad dan dari Habibah binti Kharijah bin Zaid melahirkan Ummu Kultsum x yang dinikahi shahabat Thalhah bin Ubaidillah z.

Dari sisi keilmuan, Abu Bakar radiallahuanhu melebihi shahabat lainnya. Banyak fatwa yang ia keluarkan di hadapan Rasulullah dan beliau menyetujuinya. Diangkatnya , ditambah adanya haditsAbu Bakar menjadi imam shalat pengganti Rasulullah yang memerintahkan kaum muslimin untuk kembali kepada “dua bulan” (Abu Bakar dan ‘Umar) bila mengalami suatu perselisihan, menjadi saksi atas ketinggian ilmunya. Karenanya, sewaktu Rasulullah wafat orang-orang Muhajirin dan Anshar sepakat membaiatnya menjadi khalifah.

Ia seorang khalifah yang adil, tidak bergaya hidup mewah dan rendah hati. Tak lama setelah diangkat jadi khalifah ia berkata, bahwa ia bukanlah orang yang terbaik, memerintah rakyatnya mengikuti syariat dan tidak mengadakan bid’ah. Bila ia baik minta diikuti dan bila menyimpang ia minta diluruskan.

Abdullah bin ‘Umar c mengabarkan bahwa Abu Bakar radiallahuanhu sakit karena wafatnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam hingga menyebabkan kematiannya. Ahli sejarah menulis Abu Bakar z wafat antara waktu Maghrib dan ‘Isya pada hari Rabu bulan Rabi’ul Awwal tahun 13 H, dalam usia 63 tahun. Wallahu a’lam.
Bacaan: Shifatush Shafwah, Al-Imam Ibnul Jauzi

Selasa, 25 Mei 2010

Kisah Abdullah bin Rawahah

Abdullah bin Rawahah adalah seorang sahabat Rasul yang berasal dari kaum Anshar. Dia di kenal sebagai orang yang teguh dalam usaha membela agama Allah. Abdullah termasuk dalam golongan pertama yang dibai'at oleh Rasul. tahun berikutnya, Abdullah pun ikut dibai'at lagi.

Dia termasuk golongan yang selalu mendakwah kan agama islam di Madinah. Dialah yang paling waspada mengawasi gerak-gerik dantipu muslihat Abdullah bin Ubay, sang Pemimpin Golongan Munafik. Berkat kewaspadaannya, Abdullah bin Ubay gagl menjatuhkan Islam.

Abdullah Ibnu Rawahah juga seorang penulis dan penyair. Dia membaktikan kemampuannya itu untuk mengabdi bagi kejayaan Islam. Syair-syair Abdullah menjadi penyemangat di medan pertempuran. Juga memotivasi para pejuang dalam membela Islam.

suatu hari, Rasul duduk bersama para sahabatnya. Kemudian, datang Abdullah bin Rawahah. "Apa yang kamu lakukan pada saat hendak mengucakan syair?" tanya Rasulullah kepada Abdullah. "Akan aku renungkan terlebih dahulu, lalu kuucapkan." jawab Abdullah. Kemudian dia bersyair hingga Rasul memujinya.

Pada saat turun ayat tentang penyair yang digolongkan menjadi kaum sesat, hati Abdullah berduka. Namun kemudian, turun ayat pengecualian bagi orang-orang yang beriman. Hati Abdullah pun menjadi gembira.

Selain pandai bersyair, Abdullah juga seorang yang pandai bertempur. Dia membawa pedangnya ke medan tempur. Dia ikut dalam perang Badar, Uhud, Khandak, Hudaibiah, dan perang Khaibar.Pada saat perang Muktah melawan tentara Romawi, Abdullah berada di barisan depan. Sedikit pun pasukan Islam tidak gentar melihat jumlah pasukan Romawi yang jauh lebih banyak.Abdullah pun membangkitkan semangat tentara Islam yang agak menciut, setelah melihat jumlah musuh yang banyak.

Akhirnya, pasukan Islam maju terus dipimpin oleh Zaid bin Haritsah, kemudian diteruskan oleh Ja'far dan terakhir dipimpin oleh Abdullah bin Rawahah. Pertempuran melawan tentara Romawi sangat sengit. Abdullah tidak gentar sedikit pun. Dengan berani dia maju melawan musuh. Namun, perlawanannya harus terhenti. Abdullah gugur sebagai syuhada.

Selagi pertempuran sedang berlangsung di Syam, Rasul sedang duduk dengan para sahabat di Madinah. Tiba-tiba Rasul menangis sambil berkata,"Panji perang dipegang oleh Zaid bin Haritsah sampai dia gugur, kemudian diambil alih oleh Ja'far sampai Ja'far pun gugur, terakhir dipegang oleh Abdullah bin Rawahah sampai dia pun gugur."

Abdullah bin Rawahah bersemboyan,"Jika kamu tidak gugur di medan perang, kamu tetap akan mati di atas ranjang."

Senin, 24 Mei 2010

Kisah Abdurrahman bin 'Auf

Abdurrahman bin 'Auf merupakan salah seorang sahabat rasul yang setia. Dia masuk islam bersama Abu Bkar, utsman, dan Sa'ad. Sejak dia masuk islam, dia dianiaya oleh kaum Musyrik. Namun, dia tetap teguh memegang agama Islam sebagai pedoman hidup.

Sewaktu Rasul hijrah ke habsyi, Abdurrahman pun ikut serta. Namun, dia kembali lagi ke makkah. Baru kemudian dia hijrah ke habsy dan madinah. Di sana, dia mulai menetap.

Abdurrahman bin 'auf sangat rajin beribadah. Hari-harinya diisi kegiatan ke masjid. Namun, dia juga aktif sebagai seorang pedagang. Dia juga ikut berjuang bersama rasul. Tubuhnya dipenuhi luka akibat perang.

Rasul sering mempersaudarakan antara orang Anshar dan orang Muhajir. Rasul pun mempersaudarakan. "Saudaraku, kau boleh mengambil setengah hartaku dan memilih salah satu istriku." ucap Sa'ad, "semoga Allah memberkati Anda, istri, dan harta anda! Tunjukkanlah letak pasar agar aku dapat berdagang." jawab Abdurrahman.

Kemudian , Abdurrahman pergi ke pasar. Di sana, dia berdagang. Abdurrahman menjadi pedagang yang sukses. Dia berhasil mengumpulkan harta yang melimpah. Akhirnya, Abdurrahman berhasil menjadi pedagang kaya. Namun, dia tetap sederhana dan tidak sombong.

Rasul memberi nasihat kepadanya. "Hai, Abdurrahman, banyaklah bersedekah." Abdurrahman pun tidak sayang meneluarkan hartanya untuk digunakan di jalan Allah. Dan banyak membantu orang yang memerlukan. suatu saat, dia menjual tanah dengan harga tinggi. uang dari hasil jualannya tersebut, dia bagikan kepada kaum fakir miskin.

Abdurrahman selalu mmenghindari barang yang haram. Dia tidak prnah menjual barang-barang yang dilarang agama. Dia juga tidak pernah menipu pembelinya. Dia menjual sesuai dengan harganya.

orang-orang percaya kepadanya, karena dia tidak pernah menipu dengan barang dagangannya.

Setiap hari, dia selalu beribadah. Dia tidak pernah melupakan kewajibannya kepada Allah. Dia pantang menjual barang yang cacat atau rusak. Apabila ada pembeli yang mengeluh tentang barang dagangannya, dia segera menggantinya. Walaupun kaya, dia tetap hidup sederhana.

Senin, 22 Maret 2010

Menanam Bakau di Hutan Mangrove

Senin minggu lalu kami fieldtrip ke hutan mangrove dan Taman Margasatwa Muara Angke. Murid kelas 3 sampai kelas 6 akan melakukan aksi tanam bakau di hutan mangrove. Kami berangkat pagi-pagi sekali menyusuri jalan-jalan Jakarta yang tidak pernah tidak macet.

Mendekati lokasi, kami melewati perumahan-perumahan mewah. Di tepi jalan terlihat baleho promosi, untuk type yang berbeda cicilan antara 40 sampai 87 juta per bulan. Wow…Sesampainya di lokasi kami disambut oleh panitia. Setelah pengarahan, di bawah pengawasan tim ahli, kami semua langsung terjun ke area penanaman di pesisir pantai yang berlumpur. Murid-murid ada yang bergidik karena ‘geli’ banyak juga yang senang dan ingin berlama-lama di lumpur. Seru dech…

Mudah-mudahan aksi tanam kami memberikan manfaat untuk pelestarian bakau di hutan mangrove Muara Angke Jakarta.